Komandan Lantamal III, Laksamana Pertama TNI Uki Prasetia, S.T., M.M. Yang Diwakili Oleh Wadan Lantamal

Kabarjagad, Jakarta – Dermaga Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara, dimasuki oleh kapal  perang berbendera asing. Terlihat tiga kapal perang Angkatan Laut Rusia, yang bergerak memasuki alur pelabuhan. Kapal tersebut adalah kapal perang RFS Aldar Tsidenzhapov-339, RFS Rezkiy-343 dan RNS Pechenga.

Ketiga kapal yang memasuki wilayah laut yuridiksi nasional ini terdiri dari dua jenis Corvette, dengan peralatan dan persenjataan lengkap serta masing-masing memiliki torpedo. Sedangkan kapal lainnya merupakan kapal jenis tanker dengan bobot 12.800 ton muatan penuh.
 
Komandan Lantamal III, Laksamana Pertama TNI Uki Prasetia, S.T., M.M. yang diwakili oleh Wadan Lantamal, Kolonel Laut (P) Ranu Samiaji, S.T., M.H., M.Tr.Opsla. beserta sejumlah personel, langsung bergerak untuk menuju Dermaga Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (1/6/2025). 

Setelah bersandar di pelabuhan, sejumlah personel Angkatan Laut Rusia langsung menuruni kapal dan disambut oleh Wadan Lantamal beserta staf. Pada kesempatan tersebut Wadan Lantamal menyampaikan ucapan selamat datang dan sambutan Danlantamal III serta berharap, semoga hubungan kerja sama antara TNI AL dengan Angkatan Laut Russia dapat terjalin erat dan semakin baik.

Sebaliknya Atase Pertahanan Rusia Rusia Colonel Maxim Lukianov dalam kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih atas sambutan yang diberikan. Angkatan Laut Russia merasa sangat bangga dan senang bisa tiba di Indonesia. Colonel Maxim juga berharap, semoga hubungan kerja sama  dapat terjalin terus dengan baik.

Lebih lanjut Wadan Lantamal menjelaskan, “Kedatangan kapal Rusia ini adalah, dalam rangka latihan bersama Passing Exercise (PASSEX), dengan agenda kegiatan diantaranya termasuk Courtesy Call, open ship, Sport Activity dengan TNI Angkatan Laut, Deck Reception dan City Tour” ujar Wadan Lantamal.

Sebagai informasi, passex adalah latihan yang dilaksanakan saat kapal angkatan laut negara sahabat masuk dan atau keluar perairan yurisdiksi nasional. Hal ini dilakukan secara universal, seperti halnya dilaksanakan oleh kapal angkatan laut negara sahabat, ketika menyambut kehadiran KRI saat memasuki perairan negara tersebut.(@Budi_ Rht )