Selenggarakan Diskusi Publik, Inovasi Luar Biasa Formmadraya

Foto : foto bersama paslon Maidi-Panuntun (atas) dan Bonie-Bagus (bawah) bersama para mahasiswa dan dosen di graha cendekia.

Kabarjagad, Madiun – Formmadraya atau Forum Mahasiswa Madiun Raya merupakan perkumpulan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) yang ada di seluruh Kota Madiun meliputi Universitas PGRI Madiun, Politeknik Negeri Madiun, Universitas Merdeka Madiun, STAI Nahdlatul Ulama Madiun, STKIP Widya Yuwana Madiun, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, STAI Madiun, STIKES BHM Madiun. 8 civitas akademika ini ikut menyongsong agenda pemilihan kepala daerah yang akan di selenggarakan pada 27 November 2024 khususnya Kota Madiun.

Kegiatan ini berlangsung pada 31 Oktober 2024 di Gedung Graha Cendekia Universitas PGRI Madiun. Dengan mengundang para paslon Walikota dan Wakil Walikota yang akan bertarung pada 27 November nantinya. Dengan adanya forum ini,secara langsung meningkatkan antusiasme masyarakat Kota Madiun terutama para mahasiswa yang rata-rata merupakan Gen Z untuk menentukan pilihanya demi keberlangsungan Kota Madiun 5 tahun kedepan.

Adapun susunan acaranya ini dimulai dari pemaparan statement dari masing-masing paslon, lalu sesi tanya jawab mengenai isu pendidikan, budaya, kesehatan, sosial. Pada sesi ini audiens juga berhak memberikan feedback atas statement dari masing-masing paslon, selanjutnya sesi tanya jawab yang langsung muncul dari unek-unek para audiens kepada para paslon dan yang terakhir ada closing statement dari setiap paslon.

Selain berlangsung di Gedung Graha Cendekia, acara ini juga disiarkan secara langsung pada kanal Youtube Hamba Multimedia. Kegiatan yang berlangsung lebih dari 3 jam ini terasa begitu sengit musabab para audiens juga melempar pertanyaan yang sangat dekat kaitanya dengan isu-isu hangat di Kota Madiun, seperti perekrutan guru honorer, kebijakan jam operasional tempat hiburan malam, stigma Madiun yang merupakan Kota Pendekar oleh masyarakat luar hingga permasalahan sampah yang menggunung di TPA Winongo. Tak hanya itu,para audiens juga menanyakan tentang penertiban pengemis yang ada dilingkungan sekitar, terkait penamaan jalan hingga permasalahan tentang masyarakat penyandang disabilitas. 

“Bagus, nanti diadakan lagi ya tapi waktunya diperpanjang,agar bisa setiap paslon menyampaikan gagasan dan pandanganya lebih kompleks” Ujar Pak Maidi selaku paslon nomor urut 2, tak hanya sendiri beliau juga didampingi oleh pasanganya yaitu Bagus Panuntun. Pak Maidi juga mengapresiasi karena mahasiswa sangat mengikuti perkembangan isu-isu yang ada di Kota Madiun.

Selain paslon nomor urut 2,hadir juga pasangan BONUS nomor urut 3 yaitu Mas Bonie dan Mas Bagus. “Ini suatu hal yang menjadi kehormatan dan kami mengapresiasi atas undangan hari ini” ujar Mas Bonie Laksamana,ia juga mendapatkan masukan dari statement dan pertanyaan yang muncul dari audiens “Sehingga ini juga kita bisa buat pedoman dan masukan untuk kita gunakan bila mana bonus nantinya diamanahkan oleh masyarakat jadi pemimpin Kota Madiun ini”. 

Sedangkan untuk pasangan nomor urut 1 Inda-Aldi tidak dapat mengikuti forum kali ini dikarenakan bertepatan dengan agenda kampanye mereka, Bu Inda Raya juga memohon maaf atas ketidakhadiranya lewat video yang di putar dan ditunjukan pada audiens, dan berharap diselenggarakanya lagi kegiatan ini. 

Dengan adanya forum diskusi seperti ini,harapanya masyarakat Madiun terutama mahasiswa Kota Madiun dapat menambah wawasan dan pengetahuan terhadap isu-isu yang ada di kota ini serta melek politik agar lebih bijak dalam memilih calon pemimpin kepala daerah.(Djr)