KPU Kota Malang Tetapkan Wahyu-Ali Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Terpilih Dalam Pilkada 2024

Pasangan Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin saat menerima Berita Acara penetapan pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Malang Terpilih di Hotel Atria Kota Malang. (Fur/kabarjagad)

Kabarjagad, Kota Malang – Pasangan calon Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang terpilih dalam Pilkada serentak tahun 2024, yang berlangsung di Hotel Atria, Kota Malang, pada Jum’at (7/2/2025) malam.

Ketua KPU Kota Malang, Muhamad Toyib menyampaikan bahwa penetapan ini berdasarkan instruksi dari KPU RI untuk segera melaksanakan Rapat Pleno Terbuka setelah menerima salinan keputusan dari MK (Mahkamah Konstitusi).

“Pada awalnya kita rencanakan pada 8 Februari 2025, sesuai dengan regulasi setidaknya paling lambat 3 hari setelah menerima salinan keputusan MK, Namun karena adanya instruksi dari KPU RI, pleno terbuka harus dilaksanakan lebih cepat, yakni hari ini tanggal 7 Februari 2025,” ungkapnya.

Tidak lupa, Ketua KPU Kota Malang juga menyampaikan terimakasih kepada media yang telah proaktif memberitakan selama proses Pilkada berlangsung.

“Saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman media yang sangat proaktif dalam memberitakan tentang dinamika pilkada yang juga memperhatikan ‘Peace Of Jurnalism’, yang dimana memberitakan hal-hal yang tidak menimbulkan gesekan dan kekacauan,” tuturnya.

Pasangan Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin berhasil meraih 203.257 suara atau 49,62% dari total suara sah, sehingga KPU menetapkan mereka sebagai pemimpin baru Kota Malang periode 2024-2029.

Dalam sambutannya, Wahyu Hidayat menegaskan bahwa mereka menang dalam Pilkada serentak 2024 tersebut adalah sebagai pelayan bagi seluruh warga Kota Malang. Ia juga menekankan pentingnya persatuan setelah proses demokrasi yang berlangsung dinamis.

“Saya bersama Mas Ali Muthohirin berdiri disini bukan hanya sebagai pemenang pemilihan kepala daerah, tetapi sebagai pelayan bagi seluruh warga Kota Malang. Demokrasi tidak hanya tentang menang atau kalah, tetapi tentang bagaimana kita bersama membangun Kota Malang yang kita cintai ini,” ungkap Wahyu Hidayat.

“Saya menyadari bahwa dalam proses demokrasi kita mungkin memiliki perbedaan pilihan dan pandangan, namun perbedaan itu bukanlah penghalang bagi kita untuk bersatu, sebaliknya perbedaan adalah kekayaan yang harus kita rangkul untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan untuk kemajuan dan kesejahteraan seluruh warga Kota Malang,” tambahnya.

Pihaknya menerima kritik dan saran dari semua masyarakat, dan Wahyu mengajak bersama-sama untuk membangun Kota Malang kedepan menjadi lebih baik.

“Dengan semangat gotong royong, saya yakin tidak dapat membawa Kota Malang ke arah yang lebih baik yang tentu sesuai dengan visi misi kami yaitu Mbois Berkelas,” tandas Wahyu Hidayat. (Fr)