Kabarjagad, Bojonegoro – Bulan Ramadan adalah bulan suci umat Islam yang tidak hanya menjadi momen untuk berpuasa dan meningkatkan ibadah, tetapi juga diwarnai oleh beragam tradisi yang memperkaya pengalaman keagamaan. Salah satu tradisi yang sangat dihargai adalah kupatan.
Kupatan merupakan tradisi yang menggambarkan semangat kebersamaan dan kepedulian di antara umat Muslim. Pada tanggal ke-15 bulan Ramadan, umat Muslim berkumpul untuk membuat dan mendistribusikan kupat kepada mereka yang membutuhkan.
Tradisi ini memberikan makna yang dalam bagi Masyarakat, sekaligus menjadi ajang untuk saling tolong-menolong.
Kupat sebagai makanan sederhana melambangkan kesederhanaan dan kebersamaan. Selain memenuhi kebutuhan pangan, kupatan memperkuat ikatan sosial antar masyarakat.
Tokoh masyarakat seperti Hadi Fatekun (Mbah Kun) mengungkapkan, “Kupatan adalah bukti konkret ajaran Islam tentang saling berbagi rezeki Karena berbagi juga dapat mengusir kesedihan mereka.
“Kita bisa memberi dari apa yang kita miliki itu sangatlah baik, Dengan begitu hidup kita lebih bermanfaat karena membuat orang lain menjadi lebih bahagia dan terpenuhi kebutuhannya, “tutur Mbah Kun.
Sementara itu, ibu Rumah tangga Irfa Fizzatul Maghfirah, juga menegaskan bahwa tradisi ini mengajarkan nilai empati dan solidaritas kepada generasi muda.Dengan berbagi kupat, umat Muslim menciptakan suasana yang hangat dan penuh berkah di bulan suci Ramadan nanti. (imm)