Foto: Dinas Peternakan Pemerintah Kabupaten Jombang menutup sementara pasar hewan selama 14 hari.
Kabarjagad, Jombang – Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Peternakan Pemerintah Kabupaten Jombang Mochamad Saleh, menutup sementara pasar hewan selama 14 hari. Hal itu dikarenakan merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
Pemkab Jombang resmi menutup operasional sementara seluruh pasar hewan yang tersebar di 10 lokasi meliputi pasar kambing dan sapi. Penutupan ini berlangsung selama 14 hari dimulai pada Minggu, 19 Januari sampai 1 Februari 2025, ujar Moch. Saleh.
“Keputusan ini berdasarkan Surat Edaran dari Penjabat (Pj) Bupati Jombang nomor : 100.3.4.2/26/415.29/2025 tertanggal 18 Januari 2025. “Surat tersebut hasil kajian teknis mendalam dan sebagai tindak lanjut dari Edaran Menteri Pertanian Republik Indonesia yang mengingatkan akan pentingnya kewaspadaan dini terhadap peningkatan kasus penyakit hewan menular strategis (PHMS),” ungkapnya.
Dikatakan Plh. Saleh, penutupan ini untuk menekan dan memutus mata rantai penularan PMK, karena mayoritas terjangkit dari perdagangan hewan. Kami menghimbau kepada peternak dan masyarakat untuk aktif melaporkan kasus atau dugaan PMK serta penyakit hewan menular lainnya, jelasnya.
Selama penutupan, Dinas Peternakan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Pengelola Pasar hewan terkait, dan Tim Satgas Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang akan melakukan pembersihan dan desinfeksi di seluruh lokasi pasar hewan.
M. Saleh juga menekankan pentingnya vaksinasi bagi sapi yang sehat untuk mencegah dan mengebalkan ternak dari ancaman virus PMK. ” Populasi sapi di wilayah Kabupaten Jombang mencapai 70 ribu ekor, saat ini sudah tersedia 7.050 vaksin untuk para peternak dan vaksin berikutnya akan segera menyusul,” tuturnya.
Data Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, tercatat 835 sapi terjangkit PMK, dengan 26 ekor mati, 80 terpaksa dipotong, sembuh 245, dan 484 ekor masih dalam kondisi sakit/proses pengobatan “Kami terus memantau perkembangan kasus ini dan berupaya semaksimal mungkin untuk menanggulangi wabah PMK,” ungkapnya.
Kami berharap, dengan langkah cepat dan adanya koordinasi dengan semua pihak terkait, wabah PMK dapat segera teratasi, sehingga kesehatan hewan ternak di Kabupaten Jombang dapat terjaga dan masyarakat tidak terpengaruh oleh dampak yang lebih luas, pungkasnya.(Ash).