Kabarjagad, Kabupaten Mojokerto – Wakil Bupati (Wabup) Mojokerto M. Rizal Octavian menghadiri acara buka puasa bersama di Gereja Kristen Indonesia (GKI), Mojosari, pada Rabu (19/3) sore.
Buka puasa bersama dengan 42 anak yatim piatu di gereja tersebut, Wabup Rizal menilai dapat melambangkan nilai Pancasila sila ke-1 yakni saling toleransi beragama dan saling menghormati satu sama lain.
Selain buka puasa bersama dengan anak yatim piatu, pada pelaksanaan buka bersama ini juga turut dihadiri Pendeta, Ustad, dan Bhante, Camat Mojosari serta Ketua TITD Kelenteng Hok Sian Kiong Mojokerto.
“Seperti pada sila pertama Pancasila, kita diberikan kebebasan untuk memilih beragama. Tetapi didalamnya juga kita diberikan celah untuk menghormati satu sama lain. Jadi, toleransi beragama bermakna saling menghormati, saling menghargai setiap keyakinan orang. Tidak memaksakan kehendak, serta tidak mencela dan mengusik kepercayaan lain di luar apa yang kita inginkan,” ujarnya.
Wabup Rizal juga mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada pengurus GKI Mojosari yang telah menggelar acara buka puasa bersama dengan anak yatim. Ia juga menilai, hal ini dapat meningkatkan silaturahmi antar agama dan ke depan diharapkan dapat bersinergi melaksanakan berbagai kegiatan kemasyarakatan.
“Semoga kedepan kita akan lebih baik hubungannya dan juga kedepan tidak hanya dalam hal perbedaan, tetapi kita juga bersama dalam kebaikan. Jadi mungkin ke depan banyak kegiatan-kegiatan sosial bersama-sama yang bisa kita lakukan bersama,” ungkapnya.
Diakhir sambutannya, Wabup Rizal mengajak seluruh elemen agama di wilayah Mojosari untuk sama-sama berdoa agar Kabupaten Mojokerto menuju adil, maju, dan makmur
“Dengan kekompakan, kasih sayang dan toleransi, mari berdoa agar Kabupaten Mojokerto senantiasa dinaungi keberkahan, keamanan, ketenangan, lebih maju dan lebih makmur,” harapnya.
Sementara itu, Ketua PSMTI Mojokerto, Setiajie Tanujaya, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen PSMTI untuk menjaga kerukunan antar umat beragama di Mojokerto.
“Sebagai organisasi sosial, kita menjaga kerukunan umat beragama terutama di Kabupaten Mojokerto. Saya sebagai ketua ingin rukun semua umat beragama, mulai dari Muslim, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, kepercayaan semua harus rukun, makanya kita sering mengadakan acara-acara seperti ini,” pungkasnya.
Acara ini diakhiri dengan doa bersama dan berbuka puasa, mencerminkan kebersamaan serta toleransi antar umat beragama di Mojokerto. (juni)