Rapat Paripurna DPRD Bojonegoro Terkait Jawaban Bupati atas Pandangan Fraksi

Kabarjagad, Bojonegoro – Dewan Perwakilan Rakyat(DPRD) Kabupten Bojonegoro menggelar Rapat Paripurna denna acara pembahasan Penyamapaian jawaban Bupati(eksekutif) atas pandangan umum Fraksi-fraksi DPRD dalam Raporda tentang APBD Tahin Anggaran 2025. Dalam kesempatan tersebut, PJ Bpuati Pj Bupati Adriyanto sebagai bagian dari kelanjutan pembahasan Rancangan APBD 2025 yang sebelumnya sudah melalui proses intensif, mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota DPRD yang telah memberikan masukan konstruktif terkait rancangan anggaran, serta menegaskan komitmen mereka untuk menyusun program-program yang efektif, efisien, dan tepat sasaran.

Estimasi Pendapatan Daerah dalam APBD 2025 ditetapkan sebesar Rp5,11 triliun, yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp967,46 miliar, Pendapatan Transfer sebesar Rp4,07 triliun, dan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar Rp75,45 miliar.

“Namun, belanja daerah diproyeksikan lebih tinggi, mencapai Rp7,40 triliun. Hal ini memicu defisit anggaran sebesar Rp2,29 triliun, yang akan ditutup melalui pembiayaan netto, ” ungkapnya.

Salah satu fokus utama adalah optimalisasi pemanfaatan sistem digital untuk pengelolaan pajak dan retribusi guna meningkatkan efisiensi dan transparansi.

Pemkab Bojonegoro menjelaskan bahwa anggaran akan difokuskan pada kegiatan yang produktif dan memiliki manfaat langsung bagi masyarakat, terutama terkait pelayanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan. Alokasi belanja pendidikan mencapai 21,7%, sementara belanja kesehatan sebesar 20,92%, sudah sesuai dengan ketentuan minimum.

Salah satu kebijakan baru yang disorot adalah pembahasan mengenai Dana Abadi Pendidikan, yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 64 Tahun 2024. Dana tersebut akan dialokasikan sebagai investasi jangka panjang untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta untuk mengantisipasi potensi penurunan pendapatan dari Dana Bagi Hasil (DBH) migas di masa depan.

Beliau juga menyampaikan program strategis di sektor pertanian, yaitu pengembangan pertanian ramah lingkungan dengan mendorong aplikasi Biosaka dan Pupuk Organik Cair berbasis urin sapi.

“Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia serta meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan,” lanjutnya.(Red/Sal)