Kabarjagad, Kabupaten Mojokerto – Dalam semangat bulan suci Ramadhan 1446 H, Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra atau yang akrab disapa Gus Barra, menghadiri pengajian Ahad dan acara buka bersama masyarakat Desa Sukoanyar, Kecamatan Ngoro, pada Minggu (23/3) sore. Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus pembinaan spiritual bagi masyarakat Mojokerto dalam mengisi bulan penuh berkah ini.
Pengajian penuh khidmat ini dihadiri ratusan warga. Pengajian ahad tersebut berlangsung di masjid Nur Rohman desa setempat. Ngaji bulan puasa itu dihadiri oleh Forkopimca Ngoro, PAC GP Ansor Ngoro, serta organisasi kepemudaan NU kecamatan Ngoro lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Barra menyampaikan nasehat keagamaan yang menginspirasi umat Muslim untuk meningkatkan kualitas ibadah mereka di bulan Ramadhan. Ia menekankan pentingnya puasa sebagai bentuk ketaqwaan kepada Allah SWT, seraya mengutip sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, “Semua amal anak Adam untuknya, kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya,”
“Puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, melainkan ibadah yang mendidik kita untuk menjadi pribadi yang lebih bertaqwa. Intinya, kita berpuasa dengan iman dan mengharap ridho Allah SWT,” tutur Gus Barra di hadapan para jamaah.
Gus Barra juga mengingatkan umat Muslim mengenai malam Lailatul Qadar, yang merupakan salah satu keistimewaan besar di bulan Ramadhan. Menurutnya, malam ini adalah momen yang hanya datang setahun sekali dengan pahala yang setara seribu bulan. Ia mengutip hadits dari Abu Hurairah R.A. yang menyebutkan bahwa beribadah pada malam tersebut dapat menghapus dosa-dosa masa lalu.
“Barangsiapa yang beribadah tepat di malam Lailatul Qadar, maka dosanya yang lalu akan diampuni. Malam ini adalah hadiah luar biasa dari Allah bagi kita semua,” imbuhnya.
Orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto itu juga menyampaikan pesan kebahagiaan yang dijanjikan bagi umat Muslim yang menjalankan puasa dengan sungguh-sungguh. Ia mengutip hadits riwayat Muslim yang mengatakan,
“Orang yang berpuasa mendapatkan dua kebahagiaan: ketika berbuka atau berhari raya, dan saat bertemu dengan Allah SWT.”
“Saya berharap ibadah puasa kita semua diterima Allah SWT, dan kita semua menjadi umat yang berbahagia saat bertemu dengan Sang Pencipta. Insyaallah, itikad kita dalam menjalankan ibadah akan membawa keberkahan,” ujarnya.
Setelah memberikan ceramah, acara dilanjutkan dengan kegiatan buka puasa bersama seluruh masyarakat Desa Sukoanyar. Suasana kekeluargaan begitu terasa, dengan warga saling berbagi makanan dan berbincang hangat.
Pengajian Ahad dan buka bersama ini diharapkan menjadi wadah untuk mempererat ukhuwah Islamiyah, memperkuat keimanan, dan memupuk rasa kebersamaan di kalangan masyarakat Mojokerto.
“Bulan Ramadhan menjadi momentum yang tepat untuk membangun koneksi spiritual sekaligus kebersamaan di tengah masyarakat,” terang Gus Barra memungkasi. (juni).