Kabarjagad, Bojonegoro – Pendopo Malowopati Bojonegoro menjadi lokasi pertemuan segenap pejabat kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan camat se-Kabupaten Bojonegoro, Selasa (25/3/2025) pagi. Mereka berkumpul untuk menghadiri Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 dan Forum Komunikasi Publik Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (FKP RPJPD) 2025-2029.
Acara ini dihadiri oleh jajaran forkopimda dan instansi-instansi vertikal Bojonegoro, Bappeda Provisinsi Jawa Timur, organisasi sosial dan keagaman, hingga BUMD dan korporasi berkaliber di Bojonegoro, serta kabupaten tetangga. Wakil Bupati Blora Sri Setyorini, Sekda Ngawi Mokh. Sodiq Triwidiyanto, dan Asisten II Pemkab Tuban juga hadir sebagai perwakilan bupatinya masing-masing.
Kepala Bappeda Bojonegoro Achmad Gunawan memulai acara dengan presentasi tentang agenda Musrenbang 2026 dan FKP RPJPD 2025-2029. Menurutnya, acara ini digelar untuk menghimpun aspirasi atau harapan masyarakat terhadap tujuan, sasaran arah kebijakan, dan program pembangunan Bojonegoro.
Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menegaskan bahwa Musrenbang 2026 dan FKP RPJPD 2025-2029 merupakan formula penting untuk menelurkan kebijakan perihal pembangunan di Bojonegoro. Dokumen-dokumen yang dihasilkan dari acara ini akan menjadi “Peta Jalan” bagi pihaknya untuk mewujudkan Bojonegoro Makmur dan Membanggakan.
Dalam acara ini, juga diumumkan bahwa Bappeda Bojonegoro telah merekapitulasi sejumlah usulan pembangunan 2026 yang basisnya adalah hasil Musyawarah Rencana Pembangunan Desa dan Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan. Total ada 1.375 usulan, dengan 1.298 usulan yang lolos verifikasi.
Selain itu, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono juga menyebutkan bahwa pihaknya telah merealisasikan program-programnya secara bertahap, dengan fokus pada dua lini, yaitu kemasyarakatan dan tata kelola pemerintahan di Bojonegoro. Dua lini program itu terejawantahkan dalam delapan program quick wins.
Acara ini juga diisi dengan bazar UMKM di kompleks Pendopo Malowopati, serta Penghargaan Pelaksanaan Musrenbang Terbaik Tertib Administrasi yang diraih oleh tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Kedungadem, Kedewan, dan Bubulan.
Dalam sambutannya, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono juga menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan berbagai pihak lainnya dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
“Kita harus bekerja sama untuk mewujudkan Bojonegoro yang makmur dan membanggakan. Kita harus memastikan bahwa pembangunan yang kita lakukan tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga memperhatikan aspek sosial dan lingkungan hidup,” ujar Bupati Setyo Wahono.
Dalam acara Musrenbang RKPD 2026 dan FKP RPJPD 2025-2029 ini, juga dihadiri oleh Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah, Sekretaris Daerah Bojonegoro, serta berbagai pihak lainnya.
Acara ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk menghimpun aspirasi dan harapan masyarakat, serta memperkuat sinergi dan kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan berbagai pihak lainnya dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif di Bojonegoro.(imm)