Foto : Grebeg apem dalam rangka Tarhib Ramadhan 1446 H.
Kabarjagad, Jombang – Dalam rangka Tarhib Ramadhan 1446 H, Pemerintah Kabupaten Jombang menggelar Grebeg Apem Megengan dengan lima tumpeng raksasa berisikan kue apem warna-warni dikelilingi jajanan tradisional yang disajikan di nampan besar di depan masjid Agung Baitul Mukminin alun-alun kota Jombang, Rabu 26 Februari 2025.
Grebeg Apem, atau yang lebih dikenal dengan Megengan, merupakan tradisi turun-temurun masyarakat Kabupaten Jombang sebagai bentuk ungkapan syukur dan permohonan maaf menjelang bulan suci Ramadhan. Kue apem yang menjadi simbol utama dalam acara ini, berasal dari kata “afwan” yang dalam bahasa Arab berarti “mohon maaf”.
Tradisi ini mengandung nilai spiritual dan sosial yang mendalam, mengingatkan umat Islam untuk membersihkan hati, memohon ampunan kepada Allah SWT, dan saling memaafkan antar sesama sebelum memasuki bulan suci.
Acara dimulai dengan arak-arakan (kirab) tumpeng apem yang diberangkatkan dari Kantor Pemerintah Kabupaten Jombang oleh Staf Ahli dan Asisten. Arak-arakan ini diikuti oleh para pelajar dari berbagai sekolah di Kabupaten Jombang, serta iring-iringan kendaraan hias yang terdiri dari 1 mobil pick up dan 15 kendaraan roda tiga (tossa) yang mengusung tumpeng kue apem.
Peserta dan penonton yang menyaksikan di sepanjang rute kirab terlihat gembira menyaksikan kirab tumpeng apem yang berjalan tertib menyambut bulan suci Ramadan 1446 H/2025 M, yang melambangkan keberkahan dan kebersamaan.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Jombang Salmanudin, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi termasuk panitia, ulama, tokoh masyarakat, jajaran Forkopimda, Komunitas Sekolah Islam Jombang, organisasi Islam, komunitas budaya, serta seluruh masyarakat Jombang. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada para peserta arak arakan, anak-anak yatim binaan BAZNAS, dan para pelajar yang turut memeriahkan acara.
Menjelang bulan Ramadhan, Wabup Salmanudin mengajak seluruh umat Islam untuk menghadapi perbedaan dalam penetapan awal puasa dengan bijak dan saling menghormati. Wabup Jombang menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan di atas perbedaan, serta mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan Ramadhan sebagai bulan penuh rahmat dan kedamaian dengan menekankan nilai toleransi, ukhuwah, dan saling menghargai, ujar Salmanudin.
Mewakili Bupati Jombang “saya mengingatkan masyarakat untuk menjaga kekhidmatan ibadah selama Ramadhan, tidak membunyikan petasan atau melakukan konvoi berlebihan, saling menghormati, dan meningkatkan kepedulian sosial dengan memperbanyak zakat, infaq, dan sedekah.
Mari kita saling menghormati baik yang melaksanakan ibadah puasa maupun yang belum bisa menjalankan puasa di bulan Ramadhan, serta meningkatkan kepedulian sosial dengan memperbanyak zakat, infaq dan sedekah. “Pemerintah Kabupaten Jombang berkomitmen untuk menciptakan suasana Ramadan yang aman dan nyaman, dan mengajak masyarakat untuk turut serta menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan masing-masing”, tuturnya.
“Mari kita sambut bulan suci Ramadhan ini dengan hati yang bersih dan niat yang tulus, semoga ibadah kita diterima oleh Allah SWT, kita semua diberi kesehatan serta kekuatan untuk menjalankan puasa Ramadhan dengan sebaik baiknya,” tandas Wabup Salman.(Ash)