Ruwahan di bulan Syaban adalah tradisi yang diadakan oleh masyarakat Jawa untuk mengenang dan mendoakan leluhur yang telah meninggal dunia (kirim nduwo). Tradisi ini menjadi salah satu bentuk penghormatan yang mencerminkan keterikatan generasi kini dengan para pendahulu serta sebagai sarana introspeksi diri.
Secara spiritual, ruwahan memiliki makna mendalam sebagai persiapan sebelum memasuki bulan Ramadan. Dalam tradisi ini, keluarga melakukan tindakan simbolis seperti membersihkan makam leluhur dan membaca doa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Melalui praktik ini, anak cucu menyampaikan sungkeman dan permohonan doa kepada leluhur mereka.
Melaksanakan ruwahan melibatkan beberapa kegiatan, mulai dari ziarah kubur ke makam para sesepuh, tahlilan, hingga nyekar. Kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan dengan leluhur, tetapi juga menciptakan rasa kebersamaan dalam komunitas.
Berbagi makanan dengan tetangga dan kaum dhuafa juga merupakan elemen penting dalam tradisi ini, menekankan nilai amal shaleh sebelum datangnya bulan suci Ramadan.