Foto : Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, (kiri) dan Wakil Bupati Gresik, dr. Asluchul Alif, (kanan)
Kabarjagad, Gresik – Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, dan Wakil Bupati (Wabup) Gresik, dr. Asluchul Alif, mendapatkan berbagai pengetahuan baru saat mengikuti retret atau pembekalan di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah.
Kegiatan yang berlangsung sejak 21 Februari 2025 ini dihadiri oleh ratusan kepala daerah, termasuk gubernur dan bupati dari berbagai daerah. Para peserta menerima pelatihan mengenai disiplin dan kesederhanaan sebagai bagian dari pengembangan kepemimpinan.
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, mengungkapkan bahwa ia memperoleh banyak wawasan dan materi baru yang dapat diterapkan untuk pembangunan daerah, termasuk dalam penyusunan kebijakan efisiensi anggaran.
“Kami telah menerapkan efisiensi anggaran dan menyusun program prioritas. Ini adalah bagian dari dukungan kami terhadap kebijakan Presiden Prabowo Subianto untuk merealisasikan Proyek Strategis Nasional,” kata pria yang akrab disapa Gus Yani, Kamis (27/2/2025).
Gus Yani juga menambahkan bahwa ia diajak untuk mengidentifikasi potensi wilayah guna memperkuat pembangunan daerah dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Bersama Wabup Gresik dr. Alif, ia telah menyiapkan sembilan strategi utama atau Nawa Karsa untuk mewujudkan “Gresik Baru Lebih Maju.”
Strategi tersebut meliputi Gresik Cerdas dan Sehat dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan, termasuk penanganan stunting. Selanjutnya, Gresik Religius dan Berbudaya dengan memperkuat nilai-nilai keagamaan dan melestarikan budaya lokal.
Nawa Karsa lainnya adalah Gresik Sejahtera, yang berfokus pada dukungan terhadap UMKM, industri kreatif, serta program perlindungan sosial bagi masyarakat yang rentan. Kemudian, Gresik Produktif, yang mendorong industrialisasi berkelanjutan dan pengembangan kawasan ekonomi strategis.
Ada juga Gresik Mandiri, yang bertujuan memperkuat sektor pertanian, perikanan, dan wirausaha berbasis inovasi. Selanjutnya, Gresik Nyaman dan Berkelanjutan, yang mengedepankan pengembangan infrastruktur ramah lingkungan serta pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan.
Strategi berikutnya adalah Gresik Maju dan Modern, yang diwujudkan melalui penerapan teknologi digital dalam pemerintahan dan pengembangan Smart City. Kemudian, Gresik Terhubung, dengan meningkatkan konektivitas melalui pembangunan infrastruktur transportasi dan akses digital.
Terakhir, Gresik Aman dan Harmonis, yang bertujuan menjaga ketertiban, keamanan, serta mendorong kehidupan sosial yang rukun dan toleran.
“Banyak ilmu yang kami peroleh. Selain itu, kami juga dapat berkenalan dengan para kepala daerah dari berbagai wilayah sehingga bisa saling berjejaring dan berbagi pengetahuan,” jelasnya.
“Koordinasi dan sinkronisasi antara pemerintah kabupaten, provinsi, dan pusat sangat penting untuk membangun daerah,” tambah bupati yang sedang menjalani periode kedua tersebut.
Pembangunan memang memerlukan koordinasi dan sinkronisasi antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan pusat.
Hal serupa juga disampaikan oleh Wakil Bupati Gresik, dr. Alif, yang baru bergabung dalam retret pada Kamis (27/2). Ia menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk mendukung Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja.
“Mas Yani telah mengeluarkan Peraturan Bupati mengenai perlindungan tenaga kerja lokal, sehingga perusahaan di Gresik diwajibkan untuk mempekerjakan setidaknya 60 persen tenaga kerja dari warga Gresik,” ujarnya dengan tegas.
Mantan Wakil Ketua DPRD Gresik ini juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama membangun Gresik. Terlebih lagi, beberapa daerah di Gresik telah terkena dampak bencana banjir akibat meluapnya Sungai Kali Lamong dan Kali Surabaya.
“Dengan kebersamaan, kita bisa menyelesaikan semua masalah. Semoga banjir di wilayah Gresik Selatan segera surut dan warga dapat kembali beraktivitas dengan lancar,” harapnya. (aj)