Kabarjagad, Bojonegoro – Proyek rumah sakit khusus onkologi di Desa Talok, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, terbengkalai dan tak kunjung rampung. Proyek ini memiliki anggaran mencapai Rp18 miliar dari APBD tahun 2024.
Kinerja PT. Duta Bhuana Jaya, perusahaan konsultan yang memenangkan tender pengawasan proyek, dipertanyakan. Nilai kontrak pengawasan proyek mencapai Rp 196.522.308,75.
Masyarakat mempertanyakan efektivitas dan profesionalisme konsultan pengawas. Apakah pengawasan yang dilakukan hanya formalitas belaka?
Keterlambatan pembangunan ini merugikan banyak pihak, terutama masyarakat yang sangat membutuhkan fasilitas kesehatan khusus ini.
Pihak terkait, khususnya Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Kabupaten Bojonegoro, perlu memberikan penjelasan yang transparan dan akuntabel terkait mandeknya proyek ini.
Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Kabupaten Bojonegoro, Satito Hadi, belum memberikan jawaban atas pertanyaan terkait proyek ini.
Masyarakat Bojonegoro berhak mendapatkan kejelasan dan kepastian, serta realisasi rumah sakit onkologi yang sangat mereka butuhkan. Kegagalan proyek ini bukan hanya sekadar persoalan infrastruktur, namun juga menyangkut harapan dan kesehatan masyarakat.(imm)