EKBIS  

Dari Pelat Cetak Hingga Sepatu Clark di Monumen Pers Nasional

Kabarjagad, Solo – Segudang cerita mengenai sejarah jurnalistik tersimpan rapi di Monumen Pers Nasional yang terletak di Jl. Gadjah Mada No. 59, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Gedung yang dulu bernama Societeit Sasana Soeka ini berdiri megah di pusat Kota Surakarta. Berhiaskan ornamen 4 kepala dan badan naga dengan sebutan Catur Manggala Kura karya seniman patung Udiyanto Kursin di area pintu utama seakan menyambut kedatangan pengunjung. Selain bangunannya yang bernilai sejarah, ragam koleksi dan fasilitas perpustakaan rupanya menjadi daya tarik tersendiri sebagai wisata pendidikan yang cocok untuk semua kalangan. Berdasarkan tim layanan informasi, Niken dan Ayu mengungkapkan, “Pengunjung harian sekitar 60-80 orang di luar rombongan, kalau rombongan sendiri bisa 100 lebih.” 

Hafis seorang pelajar SMK Negeri 2 Surakarta menuturkan, kali ini merupakan kunjungan ketiganya bersama seorang kawan. Alasannya, selain pentingnya belajar tentang sejarah pers juga terdapat fasilitas perpustakaan yang mendukung mengerjakan tugas sekolah. “Yang saya ketahui tentang pers itu sebagai wadah semua berita, misal ada berita yang palsu verifikasinya lewat media.” terangnya.

Di ruang utama pengunjung dapat melihat koleksi patung tokoh pers berjejer seperti Dr. GSSJ Ratulangi, R.M. Tirto Adhi Soerjo, R. Darmo Soegito, R.M. Soedarjo Tjokrosisworo, dan Djamaluddin Adinegoro. Selain itu terdapat pelat cetakan surat kabar Kedaulatan Rakjat yang digunakan untuk membuat cetakan koran sebelum masuk ke dalam proses cetak dan untuk pewarnaan sebelum masuk ke dalam mesin silinder. Pelat ini merupakan pelat cetakan perdana Kedaulatan Rakjat yang terbit pada 27 September 1945.

Di gedung terpisah terdapat koleksi lain seperti benda-benda yang digunakan untuk memproduksi karya jurnalistik baik berbasis cetak maupun suara. Beberapa di antaranya kentongan Paksi Naga Liman yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat, radio kambing yang digunakan sebagai alat siaran TNI pada masa perang mempertahankan kemerdekaan RI, beberapa mesin tik dan kamera. Bahkan terdapat sepatu merk Clarks yang digunakan Trisno Yuwono saat terjun payung bersama dengan Wardiyono. Keduanya meliput gerhana matahari total tahun 1983 di Tanjung Kodok, Lamongan, Jawa Timur. (NK)