Foto : Kuliner yang ada di Kota Kediri.
Kabarjagad, Kota Kediri – Situasi pemerintahan yang kondusif di Kota Kediri dinilai berhasil menarik investor untuk membuka usahanya di kota ini.
Hal tersebut disampaikan Edi Darmasto, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Kediri saat menjelaskan capaian realisasi investasi Kota Kediri triwulan II tahun 2024, di DPMPTSP Kota Kediri Kantor, Selasa(10/9/2024).
Edi mengatakan hingga triwulan II, realisasi investasi Kota Kediri mencapai Rp788,986 miliar, dengan rincian pada triwulan I mencapai nilai Rp482,046 miliar, terdiri dari 3.582 unit usaha dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 7.386 orang.
Kemudian pada triwulan II sebesar Rp. 306,940 miliar, terdiri dari 4.574 unit usaha dan menyerap tenaga kerja sebanyak 9.175 orang.
Edi juga menuturkan angka tersebut diprediksi melampaui target realisasi investasi berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Kediri tahun 2024 yaitu Rp 800 miliar.
Ia mengungkapkan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya capaian investasi di Kota Kediri, antara lain kondisi perekonomian yang relatif normal tanpa gangguan berarti, iklim investasi yang kondusif, dan banyaknya investor khususnya di bidang kuliner.
Edi juga menyebutkan beberapa sektor usaha dengan nilai investasi tertinggi, yaitu sektor perdagangan dan perbaikan sebesar Rp93,98 miliar; hotel dan restoran Rp. 89,95 miliar; disusul jasa lainnya Rp. 44,64 miliar.
“Iklim yang kondusif juga berkat kebijakan Pemerintah Kota Kediri yang selalu menjaga keharmonisan. Jika tidak harmonis maka akan banyak gejolak yang berdampak pada investasi. Selain itu, pelayanan perizinan yang diberikan relatif baik,” tutur Edi.
Edi menjelaskan tak kalah penting, keberadaan Mal Pelayanan Publik (MPP) yang baru beroperasi selama satu tahun juga memberikan dampak yang baik terhadap realisasi investasi di Kota Kediri berbasis digital.
“Melalui MPP, tingkat kepuasan masyarakat dapat diukur dalam skala yang baik. Selain itu, layanan berbasis digital yang diberikan dapat mempercepat proses perizinan berusaha, misalnya layanan NIB dapat selesai dalam hitungan menit,” katanya.
Edi menghasapkan pada tahun 2025, Pemkot Kediri menargetkan capaian investasi sebesar Rp1,414 miliar. Untuk mencapai hal tersebut, DPMPTSP Kota Kediri telah melakukan berbagai upaya, seperti: meningkatkan pelayanan publik, melakukan evaluasi secara berkala dan berkelanjutan, meningkatkan kemitraan atau kerjasama antar instansi termasuk pelaku usaha, memperkuat kerjasama dengan DPMPTSP Provinsi Jawa Timur dan Kementerian Investasi/Penanaman Modal. Badan Koordinasi (BKPM). Ke depan, Edi berharap angka investasi di Kota Kediri semakin meningkat.
“Karena investasi merupakan jangkar pertumbuhan ekonomi, maka jika perekonomian tumbuh maka harus ada investasi. Jika investasi tidak berkembang maka akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi menurun. Jika pertumbuhan ekonomi menurun maka kesejahteraan akan menurun sehingga diperlukan komitmen untuk melakukan hal tersebut. meningkatkan pertumbuhan investasi,” ucapnya.(mar)