Himaprodi Sastra Inggris Unitomo Goes Global : Memaknai World Poetry Day 2025 Bersama 4 Negara Asia

Kabarjagad, Surabaya – World Poetry Day 2025 menjadi momen istimewa bagi Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himaprodi) Sastra Inggris Universitas Dr. Soetomo (UNITOMO) atau Unitomo English Literature Student Association (ULISSES). Dalam semangat literasi global, ULISSES sukses menyelenggarakan perayaan Hari Puisi Dunia  yang diikuti oleh mahasiswa dari lima negara di Asia, yakni Indonesia, Vietnam, Filipina, Bangladesh, dan India, serta partisipasi mahasiswa dari Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS). Surabaya (21/3/2025).

Dengan mengusung tema ‘Poetry as a Bridge for Peace and Inclusion’, peringatan World Poetry Day 2025 yang bekerjasama dengan para Alumni Study of The United States Institute (SUSI) di ASEAN ini menjadi ajang bagi para mahasiswa  untuk mengekspresikan pemikiran dan emosi melalui kekuatan puisi. Dr. Rindrah Kartiningsih, salah satu alumni SUSI dari Universitas Dr. Soetomo – Indonesia menyatakan bahwa gelaran susastra ini nadalah sumbangsih para Alumni Program SUSI yang ada di ASEAN bagi dunia Sastra global. Acara yang digelar secara daring melalui Zoom ini dihadiri lebih dari 150peserta dari Indonesia, Vietnam, Filipina, Bangladesh, dan India, menciptakan jembatan pemahaman antar budaya melalui karya-karya puisi sastrawan Inggris dan Amerika serta para sastrawan dari masing-masing negara peserta yang penuh makna.

Puisi sebagai Perekat Perdamaian dan Kebersamaan. Acara ini dipandu oleh Farham Nazhib Hamdani, mahasiswa semester IV Prodi sastra Inggris -UNITOMO dan diawali dengan menyanyikan Indonesia Raya serta Hymne Unitomo. Ketua pelaksana Achmad Maulana Marharendra yang juga Ketua ULISSES, bersama Rommel Utungga Pasopati, S.Hub., Int., M.Fil., selaku Pembina ULISSES – Prodi Sastra Inggris – Unitomo, menekankan bahwa sastra adalah sarana efektif  dalam membangun perdamaian dan saling pengertian di antara para mahasiswa di negara-negara ASEAN.

Mahasiswa dari berbagai negara membacakan puisi dengan penuh penghayatan, menghadirkan karya-karya penyair dunia dan sastrawan kebanggaan masing-masing negara:
Indonesia (Unitomo) – These Things Shall Never Die (Charles Dickens) & Belajar Membaca (Sutardji Calzoum Bachri) oleh Anindya Thalita Salsabila & Bintang Ryan Ananta.
Vietnam (Vinh University) – A Psalm of Life (Henry Wordsworth Longfellow) & Truyện Kiều (The Tale of Kieu, Nguyen Du) oleh Nguyen Trong Thanh & Truong Thi Thuong Huyen.
Filipina (Central Luzon State University) – Nothing Gold Can Stay (Robert Frost) & Sonito Para’d Manangalin Kamarerua (Pangasinan version by S. B. Villafania) oleh Sean Dysangco & Paula Kristine Dalangin.

Bangladesh (Rajshahi University) – Song of Myself (Walt Whitman) & Today in the Joy of Creation (Kazi Nazrul Islam) oleh Fardina Sarker & Amanullah Shuvo.
India (Birsa Munda College) – Still I Rise (Maya Angelou) & Chai Patti Aur Majdoor (Archana Vishwakarma) oleh Ankita Chhetri & Aditya Singh.
Indonesia (ITATS Surabaya) – Mahasiswa ITATS juga turut serta, membacakan puisi yang semakin memperkaya keberagaman sastra dalam peringatan ini.
Menuju Tradisi Sastra yang berkelanjutan

Keberhasilan peringatan World Poetry Day 2025 ini menegaskan komitmen Himaprodi Sastra Inggris Unitomo sebagai pionir dalam kolaborasi sastra di tingkat ASEAN. Perayaan ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi puisi, tetapi juga momentum untuk mempererat hubungan antarnegara melalui sastra.

ULISSES berencana menjadikan acara ini sebagai agenda tahunan dengan sistem tuan rumah bergilir di antara universitas-universitas peserta. Dengan demikian, peringatan World Poetry Day akan terus menjadi panggung bagi generasi muda dalam menyalurkan kreativitas dan melestarikan warisan sastra dunia.(djp)