Diluncurkan Sejak Tahun 2021, Kapal Perang Siluman Trimaran Pertama Milik TNI AL Indonesia, KRI Golok 688 Akhirnya Akan Dipersenjatai Rudal Mematikan

Kabarjagad,id, Jakarta – Diluncurkan sejak tahun 2021, kapal perang siluman Trimaran pertama milik TNI AL Indonesia, KRI Golok 688 akhirnya akan dipersenjatai rudal mematikan.

Meski awalnya sempat dikabarkan akan meminang Naval Strike Missile (NSM) buatan Kongsberg Norwegia, namun KRI Golok 688 TNI AL Indonesia kini dibocorkan akan diperkuat dengan rudal Atmaca Turki.

Hal ini terungkap saat PT Lundin yang merupakan produsen KRI Golok 688 memajang kapal perang siluman Trimaran dilengkapi dengan ilustrasi rudal Atmaca Turki di ajang Indo Defence Expo Dan Forum 2025.

bocoran ini terungkap lewat sebuah artikel berjudul “Indonesia Akan Persenjatai KRI GOLOK Trimaran FAC dengan Rudal Atmaca”.

“Pada pameran Indo Defence 2025 di Jakarta, PT Lundin (juga dikenal sebagai North Sea Boats) memamerkan kapal serang cepat trimaran sepanjang 62 meter, yang kini diharapkan dilengkapi dengan sistem angkatan laut buatan Turki.

Kapal yang diluncurkan pada tahun 2021 ini mulai diresmikan oleh TNI AL pada tahun 2022.

Namun, saat ini kapal tersebut dikatakan Naval News beroperasi tanpa sistem tempur dan proses perlengkapannya akan dilakukan berdasarkan anggaran yang tersedia di TNI AL.

“Sementara rencana awalnya adalah mempersenjatai kapal dengan Rudal Serangan Angkatan Laut (NSM) buatan Norwegia, pejabat perusahaan mengatakan kapal akan dilengkapi dengan rudal antikapal Atmaca buatan Turki yang dikembangkan oleh Roketsan.

Perubahan ini mencerminkan pergeseran konfigurasi persenjataan, sejalan dengan integrasi sistem Turki yang lebih luas di seluruh platform,” terang media berbahasa Inggris itu.

KRI Golok 688 sendiri merupakan kapal kedua berdesain trimaran setelah sebelumnya KRI Klewang diluncurkan duluan.

Sayangnya, KRI Klewang yang baru masuk inventaris TNI AL terbakar habis hingga tak bisa dioperasikan.

Pada 14 Juli 2020, pernah mengejek desain trimaran KRI Golok 688.

Ejekan ini tepatnya dialamatkan kepada saudaranya yakni KRI Klewang yang desainnya sama dengan KRI Golok.

Menurut sohu.com, desain trimaran KRI Klewang dan Golok layaknya piramida kuno suku Maya.

“Sebuah gambar buram menunjukkan sebuah kapal yang terlihat seperti piramida peradaban Maya.

Desain ini dilengkapi dengan artileri yang sama anehnya.Dikenal sebagai kapal patroli rudal siluman generasi baru Indonesia.

Sejak itu, sebuah perusahaan swatsa telah mengklaim bahwa mereka membantu angkatan laut Indonesia merancang dan membangun kapal rudal yang aneh ini, dan menampilkan kapal rudal tiga badan yang aneh di Pameran Pertahanan Asia Malaysia 2012,” katanya.

Karena desain aneh ini, sohu.com mengklaim galangan kapal Indonesia kurang maju.

“Industri pembuatan kapal Indonesia benar-benar jauh dari kata maju dan beberapa kapal buatan sendiri dibangun di gudang sederhana di pelabuhan kargo.

Sehingga sikap dunia luar dengan cepat berubah menjadi ‘ketidakpercayaan’ dan bahkan hal aneh ini pun dengan cepat dilupakan,” jelasnya.

Bahkan sohu.com saat itu memprediksi kapal Trimaran ini tak bakal diproduksi lagi usai KRI Klewang terbakar.

“Setelah kapal tenggelam, Indonesia akhirnya mengakui bahwa ini adalah kapal rudal kecil yang baru dibangun negara, dan menyatakan bahwa api tidak akan menggoyahkan tekad Angkatan Laut Indonesia untuk terus membangun kapal perang siluman jenis ini.

Sejak itu, dunia luar tidak pernah melihat Indonesia membangun kapal tipe trimaran kedua,” ungkapnya.

Sekarang Indonesia bisa menampar keras pemberitaan sohu.com dimana KRI Golok sudah jadi dan menjaga kedaulatan NKRI di Natuna Utara.

Bahkan KRI Golok 688 kini bakal makin gahar dengan rudal Atmaca Turki yang digadang-gadang jadi pengganti Harpoon buatan Amerika Serikat.

Desas-desus pembelian rudal Atmaca Turki oleh Indonesia beredar sejak salah satu slide pemaparan PT PAL Indonesia yang viral di media sosial, media Turki empat hari lalu menyinggung penjualan Rudal Atmaca buatan Roketsan.

Kantor Berita SavunmaSanyiST.com, lewat akun X @SavunmaSanayiST mengunggah potret pemaparan PT PAL Indonesia pada 23 Januari 2024 dan menyinggung penjualan rudal Atmaca buatan Roketsan yang belum pernah di ekspor Turki kemanapun.

“Indonesia; Roketsan akan mengintegrasikan Rudal Anti Kapal ATMACA ke dalam 41 platform angkatan laut berbeda yang terdiri dari Korvet Kelas Fatahillah, Kapal Patroli Kelas FPB-57, dan Korvet Kelas Parchim!,

Baru pada bulan Februari 2024, Indonesia secara resmi mengkonfirmasi pembelian 45 unit rudal Atmaca Turki.

Lewat akun Instagram @kemenhanri yang mengunggah sebuah postingan pada 11 Februari 2024, Kementerian Pertahanan Indonesia membenarkan kabar pembelian 45 unit rudal Atmaca Turki.

“Menhan Prabowo @prabowo, saat pameran industri pertahanan di Jakarta beberapa waktu lalu, menyaksikan penandatanganan sejumlah kerja sama antara Kemhan dengan Roketsan, Turkiye dan PT. Noahtu Shipyard, di antaranya pengadaan Rudal Atmaca.

Komitmen kerja sama tersebut, kembali diungkapkan KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali, Selasa (6/2), di Mako Kolinlamil, Jakarta, yang menyatakan rencana kerja sama dengan Turki, terkait pembelian 45 unit rudal Atmaca produksi Roketsan.

Atmaca adalah rudal anti-kapal berpresisi tinggi yang dapat diintegrasikan ke kapal perang jenis fregat dan korvet, memiliki jangkauan 220 kilometer serta hulu ledak seberat 220 kilogram,” jelas akun Instagram @kemenhanri dalam unggahannya.

Konfirmasi pembelian rudal buatan Turki ini menjadikan Indonesia, pelanggan ekspor pertama rudal Atmaca di dunia.

Roketsan berencana memproduksi rudal Atmaca buat Indonesia di NKRI.

Atmaca (Hawk) adalah peluru kendali anti-kapal pertama yang dikembangkan di dalam negeri Turki yang pertama kali dirancang untuk mengurangi ketergantungan Angkatan Laut Turki pada AGM-84 Harpoon.

rudal Atmaca rencananya akan gantikan rudal Harpoon AS di kapal perang Angkatan Laut Turki.

“ATMACA (berarti Hawk) adalah rudal jelajah anti-kapal segala cuaca, jarak

jauh, serangan presisi, yang dikembangkan oleh produsen rudal Turki ROKETSAN. Atmaca akan menggantikan persediaan rudal Harpoon yang ada di Turki secara bertahap.

Program ini dimulai pada tahun 2009 untuk memenuhi persyaratan rudal jelajah permukaan-ke-permukaan Angkatan Laut Turki.

Kontraktor utama, Roketsan , memulai studi desain pada bulan September 2012.

Uji coba peluncuran kapal pertama dilakukan oleh TCG Kinaliada pada 03 November 2019.

Setelah beberapa uji tembak dalam skenario berbeda, termasuk penembakan bebas GPS dan beroperasi di lingkungan peperangan elektronik yang tegang, rudal tersebut lulus semua uji dan siap untuk produksi massal.

Rudal tersebut lulus uji akhir pada Juni 2021 dan mencaai IOC,” jelas Naval News.

Pantas digadang-gadang gantikan Harpoon AS, rudal Atmaca Turki rupanya memiliki spesifikasi yang cukup ngeri.

“Rudal ini dilengkapi sistem penentuan posisi global (GPS), sistem navigasi inersia, altimeter barometrik, dan altimeter radar untuk menavigasi menuju sasarannya, sementara pencari radar aktifnya menunjukkan sasaran dengan presisi tinggi.

Tautan datanya menyediakan perencanaan misi 3D bagi rudal, memperbarui target, melakukan serangan ulang, dan mengakhiri misi.

Rudal tersebut meluncur sangat cepat saat mendekati sasaran.

Berikut spesifikasi data teknis rudal Atmaca Turki:

-Panjang: 4.800 – 5.200 mm

-Berat: <800kg

Jangkauan: > 220 km (KARA ATMACA akan memiliki jangkauan +280 km)

Panduan: Sistem Navigasi Inersia + Sistem Pemosisian Global + Altimeter Barometrik + Altimeter Radar

Tipe Hulu ledak: Bahan Peledak Tinggi dengan Penetrasi

-Berat hulu ledak: 250 kg

-Pencari: RF Aktif (diluncurkan di kapal), IIR (diluncurkan di darat). (@Budi_Rht)