BONIE-BAGUS : Berbeda Pendapat, Persaingan, Pilkada Adalah HaI Biasa, Menang itu BONUS

Foto : Pasangan BONUS foto bersama perwakilan Mahasiswa dan Dosen untuk penyerahan sertifikat penghargaan.

Kabarjagad, Madiun – Kalimat tersirat yang ditandakan oleh Bagus Rizki Dinarwan,selaku calon wakil walikota gandengan dari Bonie Laksamana selaku calon wali kota Madiun periode 2024-2029,di ucapkan pada closing statement kala Diskusi Publik Akademisi yang di selenggarakan oleh Forum Mahasiswa Madiun Raya (FORMMADRAYA). Kegiatan ini berlangsung di Graha Cendekia Universitas PGRI Madiun pada 31 Oktober 2024.

Pada open statementnya pasangan Bonie-Bagus mengusung visi bahwa akan membangun bersama membangun Madiun berkualitas secara merata. “Melalui program pesona,pertemuan sinergi Madiun nyata,kami selalu mengadakan ruang diskusi terhadap elemen masyarakat” ujar Bonie Laksamana. Ia juga menegaskan agar pembangunan di Kota Madiun dapat mencerminkan jati diri,kemampuan,kearifan lokal dan menyesuaikan kebutuhan warga.

Bonie-Bagus juga mengatakan ingin melibatkan seluruh elemen masyarakat Kota Madiun dalam pembangunan,agar pembangunan ini bisa menjadi buah prestasi dan kebanggan bersama masyarakat. Menurut Bonie pembangunan ini punya definisi lebih luas lagi,yaitu pembangunan yang berkelanjutan,menurutnya pembangunan berkelanjutan harus bertanggung jawab,bisa mengoptimalkan sumber daya alam yang ada,ia juga menambahkan pentingnya penyediaan RTH (Ruang Terbuka Hijau) untuk keseimbangan ekosistem yang ada di Kota Madiun. Pasangan BONUS juga berkomitmen akan melakukan pembangunan secara merata diseluruh wilayah Kota Madiun dan tidak hanya berfokus pada satu wilayah saja.

Ketika diberi pertanyaan oleh moderator tentang penamaan tempat fasilitas umum di Kota Madiun yang menggunakan Bahasa selain Bahasa Indonesia,Bonie merasa ‘kurang cocok’ karena ia merasa kawasan tersebut bukan termasuk kawasan yang bernilai bersejarah,adat istiadat maupun religi. Menurut pandanganya kalua Kawasan ini murni baru dan untuk penamaanya akan lebih cocok kalau menggunakan Bahasa Indonesia,sekaligus ia mengajak masyarakat untuk melestarikan dan menjunjung tinggi Bahasa Indonesia.

Menyoal tentang isu sosial,terutama permasalahan banyaknya pengemis yang berkeliaran di Kota Madiun,Bonie mengatakan “Tentunya kita harus melakukan tindakan sesuai Perda tapi kalau kita nantinya akan melakukan pendekatan secara humanis dulu,kita tanyakan dan evaluasi dulu,ini pengemis asli orang Madiun atau orang luar Madiun yang datang kesini sedangkan kalau pengemis ini berasal dari Kota Madiun,nantinya akan bawa ke panti sosial dan kita identifikasi penyebab kenapa memilih menjadi pengemis”. 

Salah satu mahasiswa menanyakan soal prospek peluang kerja para penyandang disabilitas yang ada di Madiun ini terasa dan kelihatan sempit,lalu muncul rasa pesimis untuk bisa bersaing dengan masyarakat non disabilitas, namun Langkah yang akan diambil Bonie-Bagus adalah melakukan pendekatan secara persuasive kepada perusahaan dan BUMD “Kalau memang disabilitas ini punya kemampuan maupun keahlian yang sesuai untuk perusahaan tentunya kita akan mencoba bicara dan komunikasi,tentunya juga memberi pemahaman bahwasanya tidak ada orang yang ingin dilahirkan sebagai disabilitas” ujarnya.

Isu Pendidikan juga tak bisa dilewatkan kali ini,apalagi soal peningkatan kualitas guru yang harus berjalan beriringan dengan PKG (Penilaian Kinerja Guru), menurut Bagus Rizky para guru ini didorong agar berani megikuti ujian dan guru harus,guru harus bisa memberi suritauladan untuk membangkitkan anak didiknya untuk siap berkompetisi.

Kota Madiun juga tidak bisa lepas dari identitasnya sebagai Kota Pendekar,Ketika diberi pertanyaan terkait Langkah kongkrit yang akan dilakukan pasangan Bonie-Bagus menjadikan pencak silat agar bisa dikenal lebih luas lagi,Bagus Rizky yang juga ketua IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) Kota Madiun memberikan tanggapan bahwa sejatinya pemerintah harus lebih memperhatikan proses daripada hasilnya. “Daripada CSR itu buat patung ikon asing,alangkah baiknya nilai yang milyaran itu Sebagian dipergunakan untuk atlet-atlet Kota Madiun,kalau kita sudah dewasa kita juga harus menghargai proses yang ada,jangan terima matang” tegasnya.

Pada closing statement yang diorasikan pasangan BONUS,mereka menegaskan bahwa kemajuan bersama yang diinginkan pasangan nomor urut 3 tersebut adalah kemajuan yang mengedepankan kearifan lokal,kebanggan akan jatidiri sebagai masyarakat Kota Madiun. Mereka juga berpesan kepada masyarakat untuk menjaga kondusivitas,kerukunan yang ada di Kota Madiun. “Perbedaan pendapat itu hal biasa,kompetisi itu hal biasa,pilkada itu hal biasa menang itu Bonus” ujar Bagus Rizky. Terakhir mereka memperingatkan sekaligus menitip pesan kepada para mahasiswa agar tidak ada lagi intimidasi atau ancaman terhadap masyarakat. Mereka meminta restu kepada audiens yang hadir bahwasanya Bonie-Bagus ingin berbuat bagi masyarakat Kota Madiun bersama-sama semuanya.(Gil/djr)